Jumat, 12 Agustus 2016

Flek Paru-paru

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Flek Paru-paru
Flek paru-paru atau yang biasa dikenal dengan Tuberkulosis (TB) merupakan sejenis penyakit menular yang dapat mengakibatkan suatu potensi yang fatal yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh, terutama infeksi paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme bakteri yang dikenal dengan basil tuberkel atau Mycobacterium tuberculosis. Flek paru-paru merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Namun penyakit paru-paru ini dapat diobati atau disembuhkan, serta dapat dicegah dengan penggunaan berbagai obat-obatan tertentu.
Flek Paru-paru
Penyebab Flek Paru-paru
Flek paru-paru disebabkan oleh bakteri yang menyebar dari orang yang satu ke orang yang lainnya melalui tetesan mikroskopis. Hal ini bisa dilepaskan ke udara ketika seseorang penderita gangguan ini mengalami batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa atau bernyanyi. Meskipun gangguan ini menular, namun pada kebanyakan pasien yang mengalami gangguan flek paru-paru (TB) yang sudah mendapatkan terapi dengan tepat tidak akan lagi menularkan penyakit ini.
Sejak tahun 1980 penyebaran virus HIV AIDS  telah mengakibatkan peningkatan kasus flek paru-paru secara dramatis. Hal tersebut disebabkan karena infeksi HIV AIDS dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh kesulitan mengendalikan bakteri penyebab flek paru-paru. Hal ini dapat menunjukkan bahwa seseorang yang terinfeksi virus HIV lebih memungkinkan untuk mengembangkan flek paru-paru.
Penyebab Flek Paru-paru
Gejala Flek Paru-paru
Beberapa tanda atau gejala yang umumnya timbul pada penderita flek paru-paru diantaranya adalah :
  1. Timbulnya batuk yang telah berlangsung selama tiga minggu atau lebih
  2. Munculnya penyebab batuk berdarah
  3. Penyebab dada sakit (nyeri) atau rasa sakit pada saat bernapas atau batuk
  4. Penurunan berat badan
  5. Kelelahan
  6. Demam
  7. Berkeringat di malam hari
  8. Panas dingin
  9. Penurunan nafsu makan
Gejala Flek Paru-paru
Flek paru-paru juga dapat mempengaruhi organ tubuh yang lain seperti ginjal, tulang belakang, maupun otak. Jika anda memiliki gejala-gejala seperti di atas sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk segera mendapatkan perawatan.
Diagnosa Flek Paru-paru
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa terjadinya flek paru-paru antara lain adalah:
  1. Pemeriksaan fisik untuk mengetahui pembengkakan dan memeriksa paru-paru dan sistem pernafasan.
  2. Tes Darah yang digunakan untuk mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab felk paru-paru.
  3. Tes pencitraan yaitu dengan menggunakan X ray mapun CT scan untuk mendapatkan gambar yang lebih terinci mengenai kondisi paru-paru.
  4. Tes dahak yaitu dengan mengambil sample dahak pasien untuk menguji strain yang resistan terhadap obat TB atau flek paru-paru.
Diagnosa Flek Paru-paru
Pengobatan Flek Paru-paru
Untuk mengobati gangguan flek paru-paru dibutuhkan waktu yang lebih lama dari pada waktu yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit lainnya. Seseorang yang terkena gangguan ini harus menjalani pengobatan yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan jenis antibiotik setidaknya selama enam hingga sembilan bulan lamanya secara teratur. Namun penelitian telah menunjukkan adanya jangka yang lebi pendek untuk mengobati gangguan ini, yaitu memakan waktu sekitar 4 bulan. Penggunaan obat-obatan maupun lamanya pengobatan gangguan ini sangat tergantung pada usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh, maupun adanya kemungkinan terjadinya resistensi obat-obatan. Adapun beberapa jenis obat-obatan yang biasa dipakai untuk menangani pasien dengan flek paru-paru diantaranya adalah: isoniazid, Rifampisin (Rifadin, Rimactane), Etambutol (Myambutol), serta pirazinamid.
Pengobatan Flek Paru-paru
Bagi mereka yang memiliki flek paru-paru dimana bakteri penyebab gangguan tersebut resisten terhadap obat, maka biasanya akan dilakukan dengan mengkombinasikan penggunaan antibiotik yang disebut fluoroquinolones dan obat suntik, seperti amikasin, kanamisin atau kapreomisin yang biasanya digunakan selama 20 sampai 30 bulan.
Penggunaan obat-obatan felk paru-paru dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:
  • Mual dan muntah
  • Penurunan nafsu makan
  • Jaundice (warna kulit menjadi kuning)
  • Urin berwarna gelap
  • Demam tanpa sebab yang jelas yang bisa terjadi selama 3 hari atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar