Bronkitis yang sering disebut dengan paru-paru basah adalah
penyakit pernafasan dimana selaput lendir pada saluran bronkial paru-paru
menjadi meradang. Selaput lendir yang meradang tersebut menjadi membengkak dan
menjadi lebih tebal, hal ini mempersempit atau menutup saluran udara yang kecil
di paru-paru, mengakibatkan batuk yang bisa disertai dengan dahak dan sesak
napas. Paru-paru yang tersumbat dengan lendir, rentan terhadap infeksi virus
dan bakteri, yang seiring waktu akan menganggu dan secara permanen merusak
saluran udara paru-paru. Penyakit bronkitis termasuk kategori penyakit yang
menular melalui polusi udara seperti bersin, flu dan bahkan melalaui pori-pori
kulit. Berikut adalah penyebab penyakit bronkitis:
·
Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking
Control, rokok adalah penyebab utama
timbulnya bronkitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok dan
penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok
berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus
epitel saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
·
Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab penyakit bronkitis, tetapi
bila ditambah dengan merokok maka resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia yang
juga dapat menyebabkan bronkitis adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat –
zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
·
Virus
Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi paru, dengan
90% di antaranya disebabkan oleh virus. Serangan berulang dari bronkitis akut,
dapat melemahkan dan mengiritasi saluran udara bronkial dari waktu ke waktu,
serta dapat mengakibatkan bronkitis kronis.
Berikut adalah gejala penyakit bronkitis:
·
Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
·
Sesak nafas ketika melakukan olahraga atau aktivitas
ringan
·
Sering menderita infeksi pernafasan
·
Nafas menjadi berat
·
Mudah lelah
·
Pembengkakan di bagian pergelangan kaki, kaki tungkai
kaki kanan dan kiri
·
Wajah, telapak tangan atau selaput lendir berwarna
kemerahan
·
Pipi tampak kemerahan
·
Sakit kepala
·
Gangguan penglihatan
Pengobatan penyakit bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen. Penderita dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan. Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah karena infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau ampisilin. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya karena virus, sebaiknya tidak diberikan antibiotik. Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik. Untuk menghindari penyebab penyakit bronkitis sebaiknya membiasakan diri untuk melaksanakan pola hidup sehat. Sehingga selain lebih sehat, berbagai penyakit tidak akan menghampiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar